Jumat, 08 Agustus 2008

Burjo Instan Dari Asrama Cemara Lima

Yogya, KU

Siapa sih yang tak kenal bubur kacang ijo (burjo)? Mulai dari anak-anak, remaja, orang dewasa, hingga orang tua tentu kenal burjo. Menurut informasi, 62% mahasiswa di Yogya adalah penikmat burjo. Tidak heran bila warung-warung burjo tumbuh subur di sekitar lingkungan kampus di Yogya.

Melihat fenomena ini, beberapa mahasiswa yang tinggal di Asrama Mahasiswa Cemara Lima milik UGM melakukan penelitian inovasi pangan. Mereka adalah Margianto, Sunarso, M. Pantas Ardiansyah, Sulthon Andis Sahara, dan Dody Indra. Setelah bekerja keras cukup lama, akhirnya mereka menemukan resep burjo instan.

Menurut Margianto, ketua kelompok peneliti tersebut, hasil penelitian ini mereka ikutsertakan dalam Lomba Inovasi Bisnis yang dilaksanakan oleh ITB pertengahan tahun 2006. "Hasil penelitian ini kami ikutsertakan dalam lomba Innovative Entrepreneurship Challengge (IEC) ITB 2006 se-Jawa. Peneliti kita meraih juara pertama, dan menyisihkan 300 peserta dari universitas lainnya se-Jawa," kata mahasiswa Fakultas Biologi 2002 ini.

Lalu, apa kelebihan burjo instan ini? Kata Dody Indra, terdapat beberapa kelebihan burjo instan dibandingkan dengan burjo biasa. "Burjo instan ini aman bagi kesehatan, kandungan gizinya tetap, tahan lama dan tanpa bahan pengawet," ujar mahasiswa fakultas Kedokteran Hewan ini.

Lebih lanjut M. Pantas Ardiansyah menambahkan, burjo instan merupakan salah satu makanan alternatif yang praktis, sehat, dan bergizi."Kelebihan produk ini praktis dan cepat saji, tanpa pengawet, alami, bergizi tinggi, dan tidak mengubah bentuk asli biji kacang hijau. Komposisi kandungan karbohidrat sebesar 72,13%, protein 17,29%, dan energi 354,24 kal/kg," kata mahasiswa jurusan Teknik Industri 2002 ini.

Kini burjo instan sudah siap dipasarkan. Tetapi, sebelum menjadi seperti sekarang, para pemrakarsanya harus kerja keras membuatnya."Tahap-tahap dalam pembuatan burjo instan cepat saji ini adalah dari penyeleksian biji, perendaman, perebusan, pengukusan, pengeringan, serta pengemasan," ujar Sulthon.

Ketika ditanyakan tentang banyaknya warung burjo yang sudah eksis selama ini, Sunarso mengatakan bahwa warung-warung burjo yang sudah ada bukan menjadi faktor penghambat bagi pemasaran produk mereka kelak. Warung tersebut akan mereka jadikan mitra. "Selama ini pola makan konsumen yang terbiasa makan di warung-warung burjo harus diubah dan digantikan dengan menu burjo instan. Mengubah pola makan masyarakat memang tidak mudah. Di Yogyakarta warung burjo semakin lama semakin bertambah dan menjamur di lingkungan kampus. Hal ini bukanlah faktor penghambat tapi tantangan untuk bisa menjalin kerja sama dan menjadikan warung burjo yang ada sebagai partner atau agen bagi perusahaan," kata Sunarso yang ingin produk ini segera dipasarkan.

Hak paten

Agar burjo instan menjadi "milik" para peneliti dari Asrama Cemara Lima ini, maka muncul ide untuk mematenkannya. "Langkah yang perlu dipersiapkan untuk menanggulangi persaingan agar bisa tetap bertahan adalah dengan mematenkan produk ini ke HAKI agar tidak bisa ditiru. Selain itu juga melakukan research atau penelitian secara terus-menerus untuk mendapatkan produk yang lebih sempurna lagi," tambah Sunarso.

Lebih lanjut Sunarso menambahkan, "Burjo instan ini nantinya diharapkan memiliki brand atau merk dagang yang berbeda–beda dengan bahan dasar yang sama berupa kacang hijau. Misalnya produk pertama disebut dengan burjo instan dengan bahan dasar berupa kacang hijau. Produk kedua disebut dengan Burjo Spesial dengan bahan dasar berupa kacang hijau dan ketan hitam yang di tambah susu. Bisa juga burjo aneka rasa dengan aroma dan rasa yang beraneka ragam misalnya rasa nanas, strawbery, jeruk, anggur dan lain-lain," kata laki-laki kelahiran Blitar, 20 April 1985 ini.

Seperti halnya mi instan, nasi instan, roti, sarden dan snack yang selalu menjadi bekal bagi setiap orang bepergian, maka burjo instan juga akan menambah koleksi makanan instan dalam menemani petualangan atau perjalanan yang panjang dan menyenangkan bagi kita semua. Proses penyeduhan burjo instan sangat mudah. Burjo instan siap saji hanya dengan menambahkan air panas. Setelah menunggu selama 3 menit, maka burjo instan sudah bisa dinikmati. Tegasnya, bila Anda sewaktu-waktu menginginkan burjo instan, Anda hanya tinggal menyeduhnya (Gusti Grehenson)

Sumber :

Kabar UGM Online

Tidak ada komentar:

Mengenai Saya

Foto saya
Forum Komunikasi & Silaturahmi Alumni Asrama Cemara Lima, Berbagi Pengalaman, Berbagi Kenangan
Join My Community at MyBloglog!